bidadariku
lagi liat2 koleksi buku, terselip sebuah buku kecil, di dalamnya ada puisi yg sangat indah,,, puisi yg ingin aku tuliskan dan bacakan kepada istri tercinta pada waktu menikah yg insya allah dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 10.11.2012..
mas kawin untuk bidadariku
adalah sekuntum bunga melati
yang aku petik
dari sujud sembahyangku
setiap hari
buah cintaku
dengan bidadariku
adalah lahirnya sejuta generasi teladan
yang menggendong tempayan-tampayan kemanfaatan
bagi manusia dan kemanusiaan
pada setiap tempat, pada setiap zaman
mereka lahir demi kesetiaan sebuah pengabdian
dalam abad-abad yang susah,
abad-abad tidak mengenal Tuhan
abad-abad hilang naluri kemanusiaan
abad-abad berkuasa rezim-rezim kemungkaran
dan mereka tetap kekar dan setia
membela kebenaran
dan keadilan
estafet perjuangan kami berkelanjutan
sambung-menyambung pada setiap generasi
tak berpenghabisan
terus bergerak
mengaliri ladang-ladang peradaban
seperti cintaku
pada bidadariku
yang terus tumbuh
semakin subur
dari hari ke hari
laksana kalimat-kalimat suci
di hati para salehin
di hati para nabi...
*dipetik dari puisi berjudul "Bidadariku" karya Habbiburahman dalam Antropologi puisi "Nafas Peradaban"
now, i stay here wait for my choosen bride... menunggu untuk aku bacakan puisi itu...
mas kawin untuk bidadariku
adalah sekuntum bunga melati
yang aku petik
dari sujud sembahyangku
setiap hari
buah cintaku
dengan bidadariku
adalah lahirnya sejuta generasi teladan
yang menggendong tempayan-tampayan kemanfaatan
bagi manusia dan kemanusiaan
pada setiap tempat, pada setiap zaman
mereka lahir demi kesetiaan sebuah pengabdian
dalam abad-abad yang susah,
abad-abad tidak mengenal Tuhan
abad-abad hilang naluri kemanusiaan
abad-abad berkuasa rezim-rezim kemungkaran
dan mereka tetap kekar dan setia
membela kebenaran
dan keadilan
estafet perjuangan kami berkelanjutan
sambung-menyambung pada setiap generasi
tak berpenghabisan
terus bergerak
mengaliri ladang-ladang peradaban
seperti cintaku
pada bidadariku
yang terus tumbuh
semakin subur
dari hari ke hari
laksana kalimat-kalimat suci
di hati para salehin
di hati para nabi...
*dipetik dari puisi berjudul "Bidadariku" karya Habbiburahman dalam Antropologi puisi "Nafas Peradaban"
now, i stay here wait for my choosen bride... menunggu untuk aku bacakan puisi itu...