7 years!!!

Entahlah tiba2 saya merasa gak enak waktu bangun tidur tadi pagi, tidur sebelum subuh dan bangun jam 7an, dan solat subuh pun terlewatkan. tak bisa tidur, tak tau knp.
Padahal ingin sekali saya pejamkan mata ini tapi banyak hal yg berlarian dengan "liar" dipikiran.
Pikiran saya pun melompat ke 7 tahun yg lalu, hmmm. mungkin 10 tahun yg lalu, bahkan saya sendiri pun tak ingat karena liarnya. Pikiran dan ingatan saya melompat tanpa pola, bergerak secara acak, memaksa saya merunut dan mengumpulkan semua ingatan yg berserakan.

Kepingan2 memori tentang hidup dan cinta sangat mendominasi, terutama kepingan memori sejak 7 tahun yang lalu, 7 tahun yg benar2 penuh perjuangan, 7 tahun yg saya rasakan sebagai proses menuju yang namanya "dewasa", 7 tahun yg penuh dengan kejadian2 yg merubah hidup.
7 tahun yg merubah sosok Imam yg anak "baik" menjadi sedikit "liar" dan sediki "berani",

Masih ingat ketika pertama kali saya jatuh cinta, bener2 jatuh cinta, tak usah saya sebutkan di sini siapa orangnya karena bisa menimbulkan kegegeran, karena cinta ini tak pernah saya ungkapkan kepada orangnya. Saya tau saya jatuh cinta sama dia ketika saya menyadari ternyata "kimia" saya dan dia itu begitu kuat, untuk pertama kalinya saya mengalami yg banyak orang katakan atau sebut "Jatuh Cinta". Cintanya itu gak datang secara instan tapi melalui proses yg sangat panjang, berawal dari teman. tapi beruntunglah tak berakhir di ranjang.. Indah sangatlah indah. Saya merasa sangat beruntung ada Dia di cerita hidup saya.
Butuh lebih dari 2 tahun untuk meyakinkan diri saya bahwa dia itu bukan untuk saya. 2 tahun bukanlah waktu yang singkat ketika harus berperang dengan hati dan rasa rindu. Saya menyadari saya sudah move on ketika bertemu dengan dia, yg sebelumnya sangat saya hindari, karena "takut". Setelah bertemu ternyata dia tidak "semenakutkan" yang saya kira. Oh iya Dia juga yg mengisi postingan2 blog saya di FS dan di blogspot. Sekali lagi saya gak pernah Mention nama di blog itu.. :D. Banyak juga notes2 yang saya tulis tentang dia tapi tidak saya publish, hanya menjadi bagian dari memori hardisk di laptop saya.
Masih ingat ketika Dia komen di blog saya, dia bilang "Kenapa mesti Dia, knp gak gw aja", gw bales komen dia "Semua ini tentang kmu, selalu tentang kamu".. :D Dia memang terlalu indah untuk jadi kenyataan..
Sampai sekarang pun saya gak pernah tau bagaimana perasan dia kepada saya. Sempet sih saya pengen tau, tapi biarkanlah itu menjadi rahasia, terkadan lebih baik untuk tidak tau, dan berfikir seolah-olah dia juga merasakan hal yg sama.


Masih di periode yg sama kejadian terbesar yg sangat merubah saya adalah perginya Ayah saya. Seorang Imam di keluarga yang mengajarkan saya berbagai macam pelajaran tentang hidup, Nasihat2nya begitu terasa sekarang manfaatnya. Beliau adalah seorang yang sangat keras, mungkin itulah cara beliau mencintai saya, mendidik saya dengan keras karena beliau tau kehidupan di luar itu sangatlah keras. Seumur hidupnya hanya 2 kali saya melihat beliau menangis, pertama ketika saya di Khitan, dan kedua ketika pertama kali saya meninggalkan rumah untuk menuntut ilmu. Pada saat itu saya merasakan begitu besarnya cinta beliau.
Kehilangan beliau adalah kehilangan terbesar yg saya alami, kejadian yang hampir membuat saya menjadi skeptis terhadap konsep Ketuhanan, dan hampir membuat saya menjadi seorang "Atheis". namun beruntunglah saya karena masih ada Kakek dan Nenek saya yang membimbing saya. Mari kita sebut mereka pembimbing spiritual. Mereka dengan sabar menuntun dan membimbing saya untuk menemukan "Tuhan" dan menemukan jawaban atas semuanya. Ternyata jawaban yang saya cari itu ada di diri saya sendiri, jawaban2 tentang eksistensi Tuhan serta ketentuanNya terhadap Qodho dan Qadar. Tapi tak lama ini mereka juga dipanggil Tuhan setelah mengajari saya banyak hal, mungkin karena tugas mereka telah selesai dalam mengajari dan membimbing saya.
Satu yg bisa saya ambil, ternyata cinta saya kepada mereka tidak sebesar cinta Tuhan kepada mereka.

Periode ini juga saya merasakan bagaimana pontangpanting menyelesaikan kuliah saya. 2tahun lebih hanya untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Saya sempat menyesal memasuki universitas dan jurusan tempat saya kuliah..satu hal yg menjadi penghibur saya adalah apabila tidak masuk jurusan itu saya gak akan bertemu teman2 yang sangat "menakjubkan" dan "unik" serta luar biasa. Tak ada jaminan bahwa saya masuk universitas atau jurusan lain saya akan bertemu dengan teman2 yg lebih baik dari mereka.

Saya juga merasakan bagaimana susah dan capenya mencari Rupiah.. pontangpanting kerja dari pagi ampe malam, yg hasilnya bisa dihabiskan hanya dengan hitungan menit, well saya juga jadi mengerti bagaimana cara menghabiskan uang untuk hal yg "tidak penting" dalam waktu singkat.

Kembali ke kepingan ingatan tentang masalah cinta, saya selalu semangat menuliskan tentang itu, entahlah kadang2 patah hati malah bikin saya produktif, dan saya sangat menikmati momen itu. beberapa teman saya menyebut saya gila atau masokis atau apapunlah itu yang artinya menemukan kesenangan dalam rasa sakit.
Setelah move on sama si Dia, saya mulai bermain api lagi, saya gunakan kata "api" untuk cinta, karena kadang2 suka sampe "kebakaran".
Saya skip saja "api"2 yg kecil itu karena hanya meninggalkan sedikit cerita di hidup saya.
Api yg sangat besar membakar saya setahun belakangan ini. Butuh tenaga ekstra untuk memadamkannya. Api yang berawal dari "jempol kaki" saya, klo kata Colbie: "it's start from my toes" ahahha.. gak akan saya ceritakan secara detail di sini, PM please for further info.. :)
Atau mungkin saya ceritakan saja sedikit, awal mula saya merasakan ada "api" ketika pertama kali dia memotong kuku kaki saya yang sudah cukup panjang dan tak enak untuk diliihat, status kita pada saat itu masih berteman, sedikit kaget dan bingung ketika dia "memaksa" saya agar mau dipotongin kuku kakinya, karena seblmnya gak pernah ada orang lain yg motongin kuku kaki saya selain Ibu saya. Dan pada saat itu mulailah ada "Api" (baca: cinta) yg membara.
Namun ternyata kenyataan tidak seindah impian, kembali saya dihadapkan kenyataan bahwa Dia ini bukanlah buat saya, bener kata orang apabila kita berharap terlalu banyak, dan ketika harapan itu tak dapat terpenuhi, hanya sakit dan kecewa yang tersisa. Berkaca pada kegagalan sebelumnya maka I try to fix instead to move on. Tapi setiap kali saya mencoba saya selalu dihadapkan kenyataan yg tidak sesuai harapan.
Pada akhirnya saya memaksa api itu semakin kecil dan meredup, dan akhirnya padam, untuk kedua kalinya saya move on.

Beruntunglah saya dalam periode 7 tahun saya di Bdg saya dikelilingi oleh orang2 "hebat", teman2 setia yg selalu ada dan mendukung semua langkah2 dan keputusan saya. Mereka tak pernah menyalahkan saya dan menyudutkan saya ketika saya salah mengambil keputusan, mereka selalu ada apapun dan bagaimanapun keadaan saya.
Akhirnya saya keluar juga dari Bdg. mencoba hijrah entah ke mana. Menunggu angin berhembus membawa serta saya.

teringat kata2 Imam Syafi'i:
Sungguh aku melihat air yang tergenang membawa bau yang tidak sedap. Jika ia terus mengalir maka air itu akan kelihatan bening dan sehat untuk diminum. Jika engkau biarkan air itu tergenang maka ia akan membusuk.
Singa hutan dapat menerkam mangsanya, setelah ia meninggalkan sarangnya. Anak panah yang tajam tak akan mengenai sasarannya, jika tidak meninggalkan busurnya.
Emas bagaikan debu, sebelum ditambang. Pohon cendana yang tetancap ditempatnya, tak ubah seumpama kayu bakar (kayu api).
Jika engkau tinggalkan tempat kelahirnmu, engkau akan menemui derajat yang mulia ditempat yang baru, dan engkau bagaikan emas sudah terangkat dari tempatnya.


Sekarang saya mencoba menjalani kehidupan yang baru, semangat baru, membuka lembaran2 baru hidup saya..
Saya percaya suatu waktu saya akan menemukan kehidupan dan cinta yang baru, kehidupan dan cinta yg memberi warna dan perubahan dalam hidup, memberi cerita dan warna dalam buku kehidupan saya.



Demi Bangsa Negara Agama dan Persib Bandung!!!

__Kuningan 24 Oktober 2009 sore setelah hujan lebat